1.
Plagiat dalam internet
Plagiat atau Plagiarisme internet adalah
penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati melalui laman internet, menjadikan idea orang
lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal
dan karya asal.
Contohnya :
-
menyajikan tulisan yang sama dalam
kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal usulnya.
-
meringkas dan memparafrasekan (mengutip
tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya.
-
meringkas dan memparafrasekan dengan
menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih
terlalu sama dengan sumbernya.
2. Online game
Game Online
adalah gabungan dari dua kata yang berasal dari bahasa inggris. Game artinya adalah permainan dan Online artinya adalah Daring (Dalam
Jaringan). Pengertian Game
Online sebenarnya adalah sebuah jenis video permainan yang hanya dapat
dijalankan apabila suatu perangkat yang digunakan untuk bermain game terhubung dengan jaringan internet.
Jadi, apabila seseorang yang ingin bermain game
online maka perangkat yang ia miliki itu harus terhubung internet. Kalau
tidak, maka besar kemungkinan game online
itu tak dapat dimainkan.
Contohnya :
League of Legends.
League of Legends
saat ini adalah game dengan pemain terbanyak di dunia. Salah satu
aspek yang berbeda di League of Legends adalah champion yang
harus dibeli. Kamu bisa mendapatkan 5 champion yang gratis secara
permanen dan 5 champion yang dirotasi setiap minggunya. Namun kamu
bisa membeli champion yang lain menggunakan mata uang in-game
yang kamu dapatkan setiap permainan atau langsung membelinya menggunakan uang
asli. Selain itu League of Legends memiliki sistem mastery yaitu semacam
“skill tree” yang akan menambah status champion secara pasif. summoner”
dari sang champion kamu memiliki dua macam spell yang bisa
dipilih untuk dibawa ke pertarungan seperti healing untuk menyembuhkan
luka dan ghost yang meningkatkan kecepatan gerakan champion kamu untuk
sementara waktu.
3. Online buying
belanja
online atau online shopping adalah salah satu sistem jual beli yang menggunakan
sistem yang terintegrasi atau terhubungkan dengan media online. Belanja online ini bisa dengan melalui chatting yang langsung dilakukan di
website yang memeberikan fitur chat tersebut. Belanja online di Indonesia mengadopsi sistem belanja online yang ada di luar negeri yang sudah lebih dulu melakukan
sistem belanja online, seperti ebay, amazon.
Contohnya :
Sebagai
salah satu situs jual beli online terbesar di Indonesia, Bukalapak berdiri pada
tahun 2010 yang didirikan oleh Achmad Zacky. Bukalapak menyediakan sarana
penjualan dari konsumen ke konsumen di mana pun. Bukalapak memiliki program
untuk memfasilitasi para UKM yang ada di Indonesia untuk melakukan transaksi
jual beli secara online. Bukalapak menyediakan beragam jenis produk yang
ditawarkan. Keberagaman produk yang ditawarkan oleh Bukalapak memiliki berbagai
kategori meliputi Handphone, Sepeda, Tablet, Aksesoris Gadget, Komputer,
Laptop, Printer/Scanner, Media Penyimpanan Data, Fashion Wanita, Fashion Pria,
Aksesoris Fashion, Peralatan Elektronik, Audio & Video, Perlengkapan Rumah
Tangga, Perlengkapan Bayi, Sampai dengan Buku ataupun Alat Musikdan lain-lain.
Dengan berbagai produk yang ditawarkan, Bukalapak bertujuan untuk menciptakan
minta beli para calon pembeli.
4. Cyberbullying
Menurut
kamus Merriam-Webster, cyberbullying
berarti bentuk “ancaman” atau “serangan” yang dilakukan seseorang terhadap
orang lain yang disampaikan melalui pesan elektronik lewat media. Wabah
bullying yang semula hanya terjadi dari pertemuan fisik ini telah menemukan
“lapangan” baru yang membuat pelaku bullying lebih leluasa melakukan
tindakan bullying tanpa pertemuan langsung di dunia nyata yaitu di dunia maya.
Contohnya
:
Daniel
Briggs mengalami bullying dari teman-temannya selama bertahun-tahun. mulai
dari dilempari tong sampah, dipukul perutnya, bahkan dikerjai disuruh menjilat
jendela bus sekolah. Teman-temannya juga malah mengejek Daniel karena bercerita
pada orangtua dan pihak sekolah. Daniel pun bercerita juga pada seorang teman
yang juga guru pendidikan khusus yang memberinya nasehat untuk mengatasi bullying
teman-temannya. Tapi, semua usaha itu juga nggak memberikan hasil.
Teman-temannya malah makin mem-bully lewat pesan elektronik dan media
sosial. Suatu hari, pe-bully Daniel bahkan mengirim pesan yang isinya
mendorong Daniel untuk bunuh diri. Daniel bahkan mengatakan pada beberapa
temannya di kelas dan di bus sekolah bahwa dia akan membunuh dirinya hari itu.
Akhirnya, hari itu juga, Daniel bunuh diri dengan cara menembak dirinya
sendiri.
5. Internet
adaction
Seperti
halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian
internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
penderitanya. Akan tetapi, biasanya seseorang yang telah kecanduan tidak menyadari
bahwa dirinya adalah seorang pecandu internet. Bahkan ia tidak mau disebut
sebagai pecandu karena tidak menyadari bahwa perilaku onlinenya berlebihan.
Contohnya
:
Seorang anak
lelaki siang dan malam diam di depan komputer dan membunuh naga di dunia
fantasi onlinenya. Bocah kecanduan internet itu melupakan makan malam yang
tidak disentuhnya. Lee Mi-hwa mengatakan anaknya yang berusia 15 tahun
bertengkar dengan ibunya yang berusaha menghentikan kegiatan online itu. Namun
sang anak berani memukul dan menyebabkan lebam. Bocah itu termasuk satu dari
dua juta orang yang diklasifikasikan oleh pemerintah Korea Selatan sebagai
pecandu internet. Negara dengan jumlah penduduk 49 juta itu diperkirakan
sebagai salah satu negara paling terikat teknologi di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar